16 Mei 2013

La Fonte: Macaroni Chicken Mushroom

Dikarenakan sedikitnya ide buat cerita di blog, jadilah gue iseng buat ngisi blog ini dengan review produk-produk yang udah gue makan atau pun gue pakai. Sebenernya ini terinspirasi dari beberapa beauty blogger yang mereview produk kecantikan. Sedangkan gue disini mau bikin agak beda, gue akan mereview apa aja yang udah gue coba; makanan, produk kecantikan & perawatan wajah, atau mungkin tempat makan yang pernah gue kunjungi.

***

Kali ini gue mau mereview makanan instan bermerk La Fonte.
Pasti udah pada sering liat dong di supermarket atau hypermart, kalo ada makanan instan bermerk ini. La Fonte kayaknya cuma memproduksi makanan jenis pasta gitu deh. Soalnya produk-produknya ya seperti spaghetti, macaroni, saus bolognaise, dan makanan instan yang sekarang mau gue review.

Berbekal rasa lapar yang gak ada habisnya, tadi sore gue sama nyokap pergi ke supermarket deket rumah. Tadinya gue gak mau beli makanan karena takut berat badan makin nambah, tapi kayaknya kardus makanan instan bermerk La Fonte seolah-olah manggil gue begini, "Ayo beli gue dong, pasti nanti malem lo laper deh.. Nanti nyesel lho kalo gak beli." dan gue seperti terpengaruh sama panggilan kardus itu. (Ini apa?!)

Akhirnya gue beli juga deh tuh La Fonte: Macaroni Chicken Mushroom. Kenapa gue pilih ini? Kepengen nyobain, karena biasanya beli yang Spaghetti Saus Bolognaise.
Alhasil jam 10 malam gue masak makanan instan ini.

Tampak Depan

Cara memasaknya bisa dilihat di tampak belakang ini.
Tampak Belakang

Isi Kardusnya
Isinya terdiri dari:
1. Makaroni untuk direbus.
2. Sayuran kering dan ayam untuk direbus juga.
3. Kurang tau ini apa, tapi sepertinya sih susu bubuk.
4. Bumbu.
5. Minyak.


Masaknya gak sampe 15 menit loh.
Tuang bumbu & teman-temannya ke atas makaroni.

Lalu diaduk...


Dan, jadi deh!
NYAM!

Gampang kan? Pastinya dong.
Solusi banget nih buat kamu yang lagi lapar malam-malam atau pas lagi ditinggal pergi sama orang rumah.
Masaknya gampang, harganya juga terjangkau. :D


Harga: Rp 4.900
(+) Murah. Praktis dan Produknya Mudah Dicari.
(-) Kurang suka sama rasanya, masih enakan yang Saus Bolognaise.
Tapi overall, gue suka kok. :D

15 Mei 2013

Minggu-minggu UTS

UTS atau biasa disebut Ujian Tidak Serius oleh para mahasiswa atau biasa disebut Ujian Tengah Semester bagi orang awam. Kenapa kita atau gue sebagai mahasiswa menyebutnya Ujian Tidak Serius? Karena belajar untuk ujian ini gak perlu serius banget lah, masih ada ujian hidup yang harus dihadapi lebih serius. Ahsek..

Terhitung sejak tanggal 2 Mei yang lalu, gue dan teman-teman sekampus menghadapi UTS ini. Gue sebut minggu-minggu UTS ini adalah minggu yang ribet plus bikin pusing. Kuliah aja udah bikin pusing dan ribet, ini lagi UTS ada yang jadwalnya sehari 2 mata kuliah. Modyar.

Gue bilang ribet plus bikin pusing karena bingung mau belajar apa. Kok gitu? Ya soalnya kan dosen gak cuma se-orang dua orang, jadi bahan yang harus dipelajarin itu banyak dan ternyata beda sama apa yang biasa dikasih sama dosen kita sendiri. Dasar, kebiasaan 'disuapin' malah jadi begini. Bad habit.

Selama minggu UTS itu penyebaran kisi-kisi juga terkadang gak merata kayak kunci jawaban UN SMA. Jadi ya bingung, nanti tiba-tiba pas mau mulai UTS mata kuliah A, eh ada kisi-kisi dari anak kelas malem. Tambah bimbang plus pusing karena udah berusaha belajar dari kisi-kisi yang udah ada. *sigh*

Belum lagi, apa yang dijelasin dosen pengajar itu susah untuk dipelajarin karena dosennya suka galau. Galau? Iya, suka bingung dia salah atau bener. Dia yang ngajar, dia yang bingung. *ikut bingung*

Bahkan untuk gue sendiri, di hari ke-3 UTS gue sempat ada keinginan untuk gak ikut UTS dan mau ikut ujian susulan karena dapet berita duka dari saudara sepupu yang akhirnya pulang ke pangkuan Allah SWT setelah menderita sakit yang cukup lama. Agak terpukul dan pastinya sedih. Mau nunda UTS tapi apa daya, syarat-syarat untuk ikut susulan nanti kayaknya lebih berat daripada soal UTS nya. Huft banget...

Tapi ya namanya kewajiban harus tetep dijalankan sebagai mana mestinya kan. Gue, seorang mahasiswi ya kewajibannya belajar dan ikut ujian. Jadi selama kita ada di bawah atap lembaga pendidikan, mau tidak mau ya harus mau ikutin mau mereka. (Cie gitu..)

Sekarang sih alhamdulillah udah selesai dan bisa bernapas lega walaupun besok langsung masuk kuliah lagi tanpa ada libur. Tapi ya sudahlah seperti apa yang gue tulis di atas tadi, mau gak mau ya harus mau ikutin.

Kalo kalian gimana minggu-minggu UTS nya? Ribet kah? Atau biasa aja? :)